Kataetik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai "the discpline which can act asthe performance index or reference for our control system". Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulanmanusia di dalam kelompok sosialnya.
Sedangkan bujukan moral merupakan sebuah situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Sebagai guru, kita mungkin pernah mengalami situasi dilema etika. Saat hal itu terjadi, ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti: -cinta dan kasih sayang -kebenaran -keadilan - kebebasan -persatuan
2 Dilema trem. Dilema trem atau kereta api adalah satu lagi klasik antara dilema etika / moral, yang dibuat oleh Philippa Foot. Di dalam dilema ini, berikut dicadangkan: "Trem / kereta api tidak dapat dikawal dan pada kelajuan penuh di landasan, sejurus sebelum perubahan jarum.
Vay Tiền Nhanh. A ética tem como fundamento explicar as regras e comportamentos morais do ser humano de maneira racional e científica, através de legislações que legitimam este comportamento perante a sociedade. Já a moral está relacionada com o conjunto de regras aplicadas no cotidiano por cada cidadão, conforme seu próprio entendimento entre o que é certo ou errado. Em um contexto filosófico, a ética e a moral possuem significados diferentes, porém bastante relacionados nas questões de conduta de um indivíduo em sociedade. Veja alguns exemplos de ética e moral 1. Ajudar a quem precisa Quando alguém lhe pede alguma ajuda financeira na rua ou algum idoso lhe pede auxílio para atravessar a rua, você tem a opção de ajudar ou não. Entretanto, a moral, por estar mais relacionada com os valores individuais, pode permitir com que reflita sobre aquela situação e ofereça a ajuda necessária. 2. Cometer atos ilícitos Esta é uma questão importante para ser refletida dentro dos conceitos da moral e da ética. Situações ilícitas como roubar ou matar, são, por lei, passíveis de punição e, moralmente falando, não condizem com os bons valores e costumes da sociedade. Portanto, cometer atos ilícitos como roubar e matar são considerados pela ética e pela moral ações que possuem punições, sejam elas éticas legais ou morais. 3. Jogar lixo na rua Se ao caminhar por uma via pública uma pessoa estiver com alguma embalagem que pretenda se desfazer, pela ética ela deve jogar esta embalagem no lixo. Isso seria o correto tanto pela ética quanto pela moral. Entretanto, ela pode decidir jogar a embalagem na via pública. Pela ética isso é tido como algo ruim, pois além de sujar a rua essa pessoa pode estar dando um mau exemplo para que outros indivíduos possam vir a cometer este mesmo ato. Num sentido mais amplo, a finalidade das duas é muito semelhante, pois tanto a ética quanto a moral são responsáveis por construir as bases que vão guiar a conduta dos indivíduos e a melhor forma de agir em sociedade. Leia também tipos de ética. 4. Furar fila Outra questão que exemplifica a reflexão sobre a ética e a moral é a ação de furar fila em locais de atendimento público, como bancos, restaurantes, etc. O correto, pela ética seria respeitar a ordem e aguardar a sua vez. Entretanto, esta ação não é algo que implique grandes punições e uma pessoa pode cometer, se achar que esteja correto fazer isso, mesmo que moralmente não seja o mais correto. Leia também o significado de ética e moral. 5. Maltratar animais Esta é uma atitude bem polêmica e controversa na reflexão sobre a moral. Porque é preciso levar em conta que em determinados países, cada grupo ou sociedade possui seu próprio código de ética relacionado a esta questão. É fato, que moralmente falando, maltratar animais é uma atitude negativa. Porém, em um determinado país, por exemplo, utilizar animais para pesquisa científica pode ser considerado ético, devido ao código de ética já estabelecido. Já para outro grupo social, que atua em defesa dos animais, esta atitude pode ser considerada um desrespeito aos princípios. Veja mais sobre o Código de Ética. 6. Prejudicar algum colega de trabalho No ambiente de trabalho, é comum que se tenha a chamada ética profissional, onde se supõe que todos os funcionários ajam de acordo com estes princípios. Entretanto, se por razões de crescimento pessoal dentro da empresa, algum funcionário resolver prejudicar algum colega de trabalho, esta atitude, seja pela ética ou pela moral, não é considerada como algo correto. Além deste funcionário não estar agindo de acordo com o código de ética profissional, moralmente falando, não é algo que condiz com o que a sociedade considere correto. Veja também Diferença entre Ética e Moral Ética aristotélica Ética kantiana Ética Profissional Ética e Moral Exemplos de valores morais. Exemplos de valores humanos Valores sociais Valores religiosos
Sebelum bapak/ibu Guru CGP melakukan kegiatan Elaborasi pemahaman dengan instruktur,bapak/ibu guru perlu menyediakan bebepa pertanyaan yang harus di isi di ini adalah contoh pertanyaan yang terkait dengan modul tentang konsep pengambilan keputusan pemimpin Sehubungan Dengan Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral1. Apa dasar yang membedakan antara dilema etika dengan Bujukan Moral? Karena saya terkadang masih ragu untuk membedakan dilema etika dan bujukan Bagaiman cara mengatasi/mengindari bujukan moral?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan1. Dalam pengambilan sebuah keputusan sebenarnya mana yang harus kita terapkan apakah rasa keadilan atau rasa kasihan? Apakah memang perlu ada pengecualian dalam pengambilan keputusan kita?2. apakah keputusan yang kita ambil benar jika kita mengabaikan rasa kasihan dan tetap kokoh dalam menerapkan rasa keadilan?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 3 Prinsip Pengambilan Keputusan1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?2. Apakah ke tiga prinsip tersebut bisa diterapkan sekaligus dalam sebuah kasus dilema etika?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan1. Ada 5 tahap uji benar dan salah dalam pengambilan kasus tersebut bisa dikatakan dilema etika bukan bujukan moral?Apakah lolos dari 5 tahap pengujian tersebut? Jika yang lolos tahap pengujian hanya 4 saja,apakah bisa juga dikatakan sebagai dilema etika?2. Saya masih kurang paham mengenai investigasi opsi bisa dijelaskan lebih detail lagi beserta contoh kasusnya!Pertanyaan Umum1. bagaiman cara kita sebagai seorang guru SD mengajarkan cara mengambil sebuah keputusan kepada anak didik saya dengan menerapkan Pradigma 3 prinsip sert 9 langkah pengujian keputusan?2. Keputusan yang tepat dan bijak itu seperti apa? apakah ada alat untuk mengukur atau mengujinya? saya seorang blogger
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh calon guru penggerak angkatan 6 adalah melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah di sekelilingnya untuk suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar. Wawancara dilakukan kepada dua orang Kepala pagi tanggal 11 Februari 2023 saya berkunjung ke SD Negeri 3 Gondowulan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo yang dipimpin oleh Ibu Siti Rohanah, Sampai di sana saya tertuju pada salah seorang karyawan sekolah saya menanyakan keberadaan sang pimpinan lalu saya ditunjukkan ke sebuah gedung baru yang merupakan sebuah perpustakaan. Kemudian saya menyapa beliau di depan pintu masuk. Lalu saya diajak ke sebuah ruang tamu beberapa saat kami berbincang, saya menyampaikan maksud kedatangan saya. Singkat cerita, Bu Siti selaku kepala sekolah siap untuk saya wawancarai. Karena dilema etika dan bujukan moral adalah dua istilah yang belum begitu familier di telinga kami, saya pun sedikit mengulas dua istilah tersebut hal ini saya lakukan agar informasi yang saya dapatkan mendekati yang saya inginkan. Ketika mengajukan pertanyaan pertama kepada Bu Siti mengenai bagaimana beliau dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral beliau menjawab bahwa sejauh ini beliau tidak melakukan identifikasi secara khusus. Namun beliau akan mempelajari dan menyimpulkan terhadap kasus yang terjadi. Kesimpulan tersebut akan digunakan sebagai bahan tindak lanjut pengambilan keputusan baik dilema etika maupun bujukan moral. Kemudian saya melanjutkan ke pertanyaan kedua yaitu mengenai pengambilan keputusan di sekolah terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua Kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan. Beliau menjawab bahwa jika diperlukan pengambilan keputusan maka terlebih dahulu beliau melakukan koordinasi atau musyawarah kepada pihak-pihak terkait seperti guru orang tua atau pihak lain yang diperlukan. Langkah ini dilakukan tidak hanya untuk masalah yang serupa, akan tetapi dilakukan untuk beberapa masalah lain yang memang mendesak untuk segera diambil mengambil keputusan berkaitan dengan dilema etika maupun bujukan moral kepala SD Negeri 3 Gondowulan ini tidak memiliki prosedur yang baku. Akan tetapi beliau akan selalu mengusahakan kepada jalan musyawarah mufakat. Apabila diperlukan beliau akan melibatkan komite sekolah, orang tua,/ali atau bercurah pendapat kepada orang yang dipandang lebih kompeten. Namun demikian, Bu Siti selalu mengedepankan skala beberapa hal yang selama ini dianggap efektif oleh Bu Siti dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika. Sebagai contoh musyawarah dengan beberapa orang atau pihak yang terlibat dalam situasi tersebut. Dalam musyawarah Bu Siti mengumpulkan fakta-fakta yang relevan berkaitan dengan masalah. Setelah dilakukan pertimbangan yang matang baru kemudian beliau mengambil keputusan. Tentunya pada saat yang sama diperlukan cara berpikir yang jernih agar keputusan yang diambil tepat. Cara ini mungkin juga efektif untuk pengambilan keputusan selain masalah terkait dilema etika maupun bujukan ini tantangan yang dihadapi oleh Bu Siti dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika adalah ketika berhadapan dengan guru senior yang belum tentu sepaham. Sebagai orang baru, beliau mengalami rasa canggung. Beliau sadar bahwa rasa canggung tersebut lama-kelamaan akan hilang namun Bu Siti menganggap bahwa di awal karier sebagai Kepala Sekolah mengatasi rasa canggung tersebut bukan merupakan suatu yang mudah. Sehingga baginya membutuhkan waktu tenaga dan pikiran untuk berlatih mengalahkan rasa tersebut. Bu Siti tidak memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika. Beliau lebih kepada menyesuaikan masalah yang ada. Apabila masalah tersebut menuntut untuk segera diselesaikan maka beliau akan langsung menyelesaikan di tempat. Namun tidak jarang juga bu Siti menjumpai masalah yang proses penyelesaiannya membutuhkan musyawarah atau bahkan harus berguru kepada orang yang lebih Bu Siti sejauh ini seseorang atau faktor-faktor yang mempermudah atau membantu beliau dalam pengambilan keputusan khususnya kasus-kasus dilema etika adalah teman ataupun orang yang lebih kompeten berpengalaman terhadap topik masalah tersebut. Apabila menghadapi sebuah masalah namun beliau tidak memiliki pandangan mengenai sosok yang mempermudah tersebut beliau akan memilih jalan musyawarah. Beliau memiliki keyakinan bahwa semakin sering bertemu dengan masalah maka pengalamannya akan semakin kaya dan tentunya keterampilan mengambil keputusan juga akan beberapa hal yang disampaikan di atas ada sebuah pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil keputusan berkaitan dengan dilema etika. Salah satu pembelajaran tersebut adalah bahwa setiap pengambilan keputusan penting untuk dilakukan musyawarah baik dalam lingkup yang kecil maupun pada lingkup yang lebih luas. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
pertanyaan sehubungan dengan topik dilema etika dan bujukan moral